• Inilah perbedaan aturan SBMPTN tahun 2022 dengan tahun 2023 yang harus kamu ketahui!

    By Duta Academy  18 Oktober 2022 Artikel  599
    image

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi mengubah aturan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023. Aturan SBMPTN 2023 yang paling berubah, dihapusnya Tes Kemampuan Akademik (TKA). Tidak ada lagi tes mata pelajaran, yang ada hanya Tes Potensi Skolastik atau TPA. Hal ini diungkapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat acara konferensi pers Merdeka Belajar episode ke-22. Nantinya, hanya tes potensi skolastik yang akan diujikan pada SBMPTN 2023. Alasan dihapusnya tes mata pelajaran atau TKA, karena baik siswa dan guru terbebani dengan latihan dan belajar materi pelajaran Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN sesuai pemilihan kelompok ujian. Selain itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mata pelajaran (mapel) tertentu.

    Siswa pun pada akhirnya hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sementara mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak penting. Inilah, pada akhirnya kualitas pembelajaran menjadi menurun. Orangtua juga terbebani dengan biaya yang tidak sedikit untuk bimbingan belajar (bimbel) para siswa dalam menghadapi SBMPTN. Sehingga, siswa dari keluarga kurang mampu lebih sulit untuk masuk PTN. 

    Perbedaan SBMPTN 2022 dan SBMPTN 2023 SBMPTN tahun 2022 

    1. Sebelumnya, untuk mengikuti SBMPTN 2022 siswa harus mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), Tes Potensi Skolastik (TPA) dan tes Bahasa Inggris.  

    2. Seluruh peserta SBMPTN tahun 2022 dibagi ke dalam 3 kelompok ujian sesuai dengan prodi yang dipilih: 

    - Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi).

    - Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi). 

    - Kelompok Ujian Campuran (Saintek dan Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, TKA Saintek, dan TKA Soshum. 

    3. Materi SBMPTN 2022 lebih memfokuskan hafalan dibanding penalaran.


    SBMPTN tahun 2023 

    1. Pada SBMPTN 2023, TKA dihapus dan calon peserta SBMPTN tak harus fokus pada mata pelajaran sesuai kelompok ujian. Tidak ada lagi siswa yang harus belajar fisik, kimia, biologi, atau geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi demi masuk PTN pilihan. 

    2. Soal ujian SBMPTN 2023 akan berupa penalaran, bukan hafalan. 

    3. Calon peserta SBMPTN 2023 hanya akan mengikuti Tes Potensi Skolastik (TPS) yang berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran pemecahan masalah. Tes skolastik akan mengukur kemampuan siswa berdasarkan: 

    - Kemampuan bernalar siswa. 

    - Potensi kognitif. 

    - Penalaran matematika. 

    - Literasi dalam bahasa Indonesia. 

    - Literasi dalam bahasa Inggris. 


    Aturan SBMPTN 2023 terbaru  

    Aturan SBMPTN tahun selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2022 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri.

    1. Peserta bisa ikut 2 kali tes SBMPTN 

    Pada pasal 6 ayat 3, SBMPTN tetap diselenggarakan beberapa kali dalam tahun berjalan dan setiap calon mahasiswa dapat menempuh paling banyak 2 kali tes. 

    2. PTN bisa menambahkan persyaratan portofolio untuk Prodi Seni dan Olahraga. PTN bisa menambahkan syarat portofolio Prodi Seni dan Olahraga. 

    Pada pasal 7 ayat 2, PTN dapat menambahkan persyaratan selain portofolio untuk program studi tertentu yang membutuhkan keterampilan spesifik. Dengan catatan, tambahan persyaratan portofolio diajukan oleh PTN kepada Kementerian.


    Penyelenggaraan SBMPTN 2023 

    Pada pasal 11 ayat 1, pelaksanaan SBMPTN dapat dilakukan pada semester akhir tahun ajaran berjalan sebelum pengumuman kelulusan pendidikan menengah sampai dengan setelah pengumuman kelulusan pendidikan menengah pada tahun ajaran berjalan. 


    Daya tampung SBMPTN 2023 

    Pada pasal 15 ayat 3, daya tampung SBMPTN perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) dan yang tidak berbadan hukum berbeda. Daya tampung atau kuota PTN yang bukan berbadan hukum minimal 40 persen.  Sedangkan PTN yang berstatus PTN-BH, minimal 30 persen. Kemudian pada pasal 16 ayat 2, jika daya tampung SNMPTN tidak memenuhi, maka bisa dialihkan ke SBMPTN. 


    Syarat peserta SBMPTN 2023 

    Persyaratan peserta SBMPTN sebagai berikut: 

    1. Siswa tahun terakhir pada pendidikan menengah yang akan lulus pada tahun berjalan. 

    2. Lulusan pendidikan menengah paling lama 3 tahun terakhir.


    Apakah Materi Tes Skolastik SBMPTN 2023 dan Contoh Soal, Mirip Asesmen Nasional?

    Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengumumkan sejumlah perubahan dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Perubahan yang berlaku mulai 1 September 2022 ini salah satunya yaitu meniadakan tes mata pelajaran di SBMPTN.

    "Perubahan besar yang akan kita lakukan di SBMPTN yaitu, seleksi nasional berdasarkan tes kini tidak ada lagi tes mata pelajaran. Saya ulang sekali lagi, tidak ada lagi tes yang spesifik ke tiap mata pelajaran," kata Nadiem dalam Merdeka Belajar episode ke-22, dikutip Kamis (8/9/2022).

    "Ini akan diganti, dan disederhanakan. Hanya ada satu tes skolastik yang mengukur kemampuan bernalar siswa," terangnya.

    Ia menjelaskan, materi tes skolastik untuk SBMPTN 2023 adalah kemampuan potensi kognitif, logika penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.

    Nadiem mengatakan, soal dalam seleksi nasional berdasarkan tes menitikberatkan penalaran peserta didik, bukan pada hafalan.

    "Hanya ada satu tes yang tidak berhubungan dengan penghafalan materi, hanya berhubungan dengan kemampuan bernalar, problem solving, potensi kognitif, melalui tes skolastik ini. Dan literasi yang kita maksud dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bukan teknik gramatika, tetapi kemampuan mengerti logika daripada badan teks tersebut, benar-benar literasi secara mendalam, comprehension" katanya.

    Ia menambahkan, siswa pun tidak akan kaget dengan jenis pertanyaan yang diberikan karena ada kesamaan dengan Asesmen Nasional.

    "Tentunya peserta didik tidak akan kaget dengan jenis-jenis pertanyaan seperti ini karena banyak dari mereka yang sudah melalui Asesmen Nasional, di mana banyak sekali kesamaan antara Asesmen Nasional dengan tes-tes yang akan masuk di SBMPTN yang telah direvisi seperti ini. Jadi semua pertanyaannya adalah mengenai mengerti logika dan bisa menganalisis suatu problem yang kontekstual," kata Nadiem.

    Ingin tes SBMPTN tetapi masih bingung untuk persiapannya? Jangan bingung!!

    Jika ingin dibimbing tes SBMPTN 2023 bisa hubungi Bimbel Duta, www.dutastudy.com.


Artikel Terkait :