Kisah Tutur Tinular adalah salah satu karya sastra Indonesia yang terkenal dan dianggap sebagai warisan budaya penting. Kisah ini bercerita tentang seorang pendekar yang hidup pada masa kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Arya Kamandanu seorang pria lugu, sakti mandraguna, dan pembela kebenaran. Sebagai pemuda desa anak seorang empu, dia akhirnya berminat menjadi prajurit majapahit. Karirnya di kerajaan Majapahit cukup gemilang, sampai akhirnya dia diangkat menjadi senopati. Setelah berhasil menjadi seorang Senopati Majapahit, akhirnya dia mengundurkan diri dari dunia persilatan dan bertapa digunung Arjuno

Meskipun kisah ini bersifat fiksi, namun banyak unsur-unsur sejarah dan budaya Jawa yang terdapat dalam cerita ini. Cerita Tutur Tinular mencerminkan kebudayaan Jawa dan menggambarkan sejarah runtuhnya kerajaan Singasari dan berdirinya kerajaan Majapahit.

Selain itu, kisah Tutur Tinular juga mencerminkan perjuangan rakyat Jawa melawan penjajahan dan kesewenang-wenangan. Sehingga, kisah ini mempunyai arti penting dalam memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme bagi masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Kisah Tutur Tinular mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah dan budaya Indonesia. Kisah ini menjadi salah satu sumber inspirasi dan referensi penting bagi sejarah, sastra, dan kebudayaan Indonesia.

Dengan mengikuti serial tutur tinular, masyarakat dikenalkan dengan sejarah Singasari dan Majapahit. Kisah ini dibumbui dengan cerita percintaan Arya Kamandanu, sehingga ceritanya menjadi semakin menarik.

Peradaban terus berkembang, dan peradaban masa lalu menjadi pelajaran bagi kita sekarang untuk mengikuti dan mengembangkan peradaban selanjutnya. Penguasaan komputer menjadi penting dan sertifikasi menjadi standar pengakuan bahwa seseorang memiliki kompetensi dibidang tertentu.