Statistical Process Control dan Manfaatnya
Statistic Proses Control (SPC )yang merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses melalui metode- metode statistik SPC dimaksudkan untuk mengurangi atau menyingkirkan ?limbah proses.? Anda dapat mencari kemacetan atau mencoba meningkatkan proses yang menangani informasi statistik.
Penentuan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut peta pengendali Control Chart yang merupakan gambar sederhana dengan tiga garis, di mana garis tengah yang disebut garis pusat Central Line CL merupakan target nilai pada beberapa kasus, dan kedua garis lainnya merupakan batas pengendali atas Upper Control Limit UCL dan batas pengendali bawah Lower Control Limit LCL, serta mean sample. Pengendalian proses statistik dikatakan berada dalam batas pengendalian apabila hanya terdapat kesalahan yang disebabkan oleh sebab umum. Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”.Seven tools dari pengendalian proses statistik ini adalah metode grafik paling sederhana untuk menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:
- Lembar Pengamatan (Check Sheet):Lembar pengamatan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk termasuk juga waktu pengamatan, permasalahan yang dicari dan jumlah cacat pada setiap permasalahan.
- Stratifikasi (Run Chart): Stratifikasi adalah suatu upaya untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan.
- Histogram: Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik-karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Fungsi dari histogram adalah sebagai berikut:
- Menentukan apakah suatu produk dapat diterima atau tidak.
- Menentukan apakah proses produk sudah sesuai atau belum.
- Menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.
<!--[if !supportLists]-->4.Kendali (Control Chart): Grafik pengendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu aktivitas dapat diterima sebagai proses yang terkendali. Grafik pengendali terkadang disebut dengan Shewhart control charts karena grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A. Shewhart. Nilai dari karekterisik kualitas yang dimonitor, digambarkan sepanjang sumbu y, sedangkan sumbu x menggambarkan sampel atau subgroup dari karakteristik kualitas tersebut.
<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Diagram Pareto:
Diagram pareto pertama kali diperkenalkan oleh Alfredo Pareto dan digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting. Prinsip Pareto adalah 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh 20 % penyebab. Prinsip Pareto ini sangat penting karena prinsip ini mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan performansi yang jelek seperti cacat. Pada akhirnya, diagram pareto membantu pihak manajemen untuk secara cepat menemukan permasalahan yang kritis dan membutuhkan perhatian secepatnya sehingga dapat segera diambil kebijakan untuk mengatasinya.
<!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram):
Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang menunjukan masalah. Kegunaan dari diagram sebab akibat adalah:
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah.
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Menentukan penyebab permasalahan.
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi.
<!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Diagram Sebar (Scatter Diagram):
Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai dari variabel dependen.
Penerapan Statistical Process Control dapat memberikan manfaat antara lain:
- Meningkatkan daya saing produksi dengan menekan atau mengurangi terjadinya variasi.
- Mengurangi biaya-biaya yang harusnya tidak perlu dikeluarkan, contoh: rework cost (perbaikan produk gagal), sorting cost (penyortiran produk gagal produksi), punishment cost (biaya untuk menangani klaim dari pelanggan / customer complaint).
- Meningkatakan mutu bahan dan material yang dibeli melalui penerapan Incoming Inspection
- Meningkatkan produktivitas dengan menekan prosentase produk cacat, kesalahan produksi, proses rework produk gagal atau cacat.
- Kemampuan melakukan analisa berdasarkan variasi proses dalam bentuk grafik.
- Pengambilan kesimpulan berdasarkan data, bukan berdasarkan perkiraan belaka.
- Menentukan Improvement berdasarkan trend proses bukan hanya dari asumsi semata.
- Mengidentifikasi gejala penyimpangan proses sejak awal.
- Membuat preventive action dan corrective action sedini mungkin.
- Membantu memastikan bahwa proses beroperasi secara efisien
- Menghasilkan lebih banyak produk yang sesuai spesifikasi.
- Lebih sedikit pemborosan (rework atau scrap).
- Pembuatan keputusan seccara real-time di produksi.