Manfaat Environmental Management System ISO 14001
Setiap perusahaan yang didirikan dan beropersi akan memiliki proses bisnis. Proses bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan tentunya menimbulkan dampak bagi lingkungan di sekitarnya, baik dampak positif maupun dampak negatif. Pada dasarnya dampak yang ditimbulkan pada bisa dikelompokkan dalam dua bagian yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak sosial.
Dampak bio-fisik-kimia misalnya pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau pengurangan cadangan air tanah. Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Dimana jika dampak ini terus menerus dilakukan tanpa adanya pencegahan atau perbaikan, maka hal perusahaan tersebut bisa menggangu sistem kehidupan di lingkungan sekitarnya. Salah satunya adalah mengganggu lingkungan masyrakat di sekitarnya. Misalnya pencemaran air yang diakibatkan oleh pembuangan limbah yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan. Hal semacam ini dapat dituntut dan dibawa ke ranah hukum.
Maka dalam hal ini perlu menerapkan Environmental Management System ISO 14001. Penerapan ini menandakan bahwa perusahaan berupaya tersebut telah memiliki komitmen untuk memperbaiki secara menerus kinerja lingkungannya. Namun, satu hal perlu dingat bahwa ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan, baik sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.
Kinerja dalam upaya memperbaiki lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat karena keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya menimbulkan limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO 14001 di perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan finansial membuat perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga mencapai baku mutu limbah cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Dimana finansial yang dimiliki oleh perusahaan tersebut baru akan mampu membangun sistem pengolahan limbah yang membutuhkan waktu beberapa tahun. Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan pernah memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan tersbut bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang kinerja lingkungannya telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi persyaratan tidak akan memperoleh sertifikat ISO 14001.
Dari penjelasan di atas, penerapan ISO 14001 tidak berarti tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS terdapat persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara menerus (continual improvement). Dimana perusahaan tersebut telah memiliki sistem manajemen dalam melakukan perbaikan lingkujngan. Dengan kata lain ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance (kinerja).
ISO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
- menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkunganny
- membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
- memperoleh sertifikat
Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:
- menurunkan
potensi dampak terhadap lingkungan
- meningkatkan
kinerja lingkungan
- memperbaiki
tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
- menurunkan
resiko pertanggungjawaban lingkungan
- sebagai alat promosi untuk
menaikkan citra perusahaan
Standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996, yaitu ISO 14001 ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah RI ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997.
ISO 14001 adalah Sistem manajemen lingkungan yang berisi tentang spesifikasi persyaratan dan panduan untuk penggunaannya. Sedangkan ISO 14004 adalah Sistem manajemen lingklungan yang berisi Panduan-panduan umum mengenai prinsip, sistem dan teknik-teknik pendukung.
Elemen ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
- Kebijakan
(dan komitmen) lingkungan
- Perencanaan
- Penerapan
dan Operasi
- Pemeriksaan
dan tindakan koreksi
- Tinjauan
manajemen
- Penyempurnaan menerus.