• Metode Scrum dalam Efektifitas Pengembangan Produk

    By Duta Academy  23 September 2022 Artikel  714
    image

    Scrum pertama kali diperkenalkan dalam artikel Takeuchi and Nonaka yang berjudul “The New New Product Development Game” dan dipublikasikan oleh Harvard Business Review (HBR) pada tahun 1986. Metode Scrum digunakan pertama kali dalam pengembangan software dimulai oleh Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993.

    SCRUM adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses literasi untuk mewujudkan hasil akhir. Teknik SCRUM dapat dilakukan di sebuah kepanitiaan atau pun project lain diluar bisnis teknologi informasi. Banyak perusahaan multinasional menginternalisasi atau mengadopsi teknik ini sebagai standar bekerja mereka, karena secara umum teknik scrum berhasil membuat beberapa perusahaan menaikan omset karena system yang telah teruji ini. Teknik scrum membuat pekerjaan anda menjadi lebih tertata lebih efektif dan lebih detail.

    Untuk melaksanakan metode Scrum di tiap project yang dijalankan, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan

    1. Menentukan tim

    Dalam mengerjakan suatu projek dengan metode Scrum, langkah awal dalam dengan menentukan anggota tim. 

    2. Menentukan waktu pengerjaan

    Selanjutnya, dalam project management ada yang dikenal dengan sprint. Sprint sendiri serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah khususnya penciptaan produk baru. Setelah menemukan tim, langkah menjalankan metode Scrum selanjutnya adalah menentukan waktu pengerjaan atau sprint.

    3. Menentukan peran dalam tim

    Agar dapat bekerja maksimal, suatu tim haruslah memiliki struktur dan

    4. Mengumpulkan berbagai permasalahan

    Dalam project management, hal ini disebut sebagai backlog. Berbagai permasalahan atau backlog ini kemudian dikumpulkan dan dibuat prioritas pengerjaannya.

    5. Memulai sprint

    Setelah semua langkah dijalankan, maka kamu bisa langsung memulai sprint tersebut. Dalam melaksanakan sprint, bisa saja ditemukan permasalahan atau backlog lain. Komunikasikan hal ini dengan product owner apakah backlog tersebut bisa dilaksanakan dalam sprint tersebut atau sprint selanjutnya.

     

     

    Berikut ini adalah tiga peranan yang ada dalam menggunakan Metode Scrum.

    1. Product owner

    Peranan utama yang terdapat dalam metode Scrum adalah product owner.Mereka bertugas untuk memastikan bahwa kinerja tim Scrum sudah selaras dengan tujuan keseluruhan proyek pengembangan yang ditargetkan badan usaha. Mereka harus memahami kebutuhan bisnis dari produk, seperti harapan para pelanggan, dan tren pasar.

    2. Scrum master

    Peranan berikutnya yang termasuk dalam kerangka kerja Scrum adalah scrum master. Mereka adalah para pekerja yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim proyek sudah beroperasi seefektif mungkin dengan nilai-nilai Scrum. Mereka harus menjaga tim agar tetap bekerja sesuai jalur dan metode Scrum, sambil merencanakan dan memimpin rapat, serta mengatasi hambatan dalam proyek. Scrum master juga biasanya akan dilimpahkan tugas yang lebih besar agar bisa memasukkan pola kerja Scrum pada seluruh perusahaan.

    3. Development team

    Peran terakhir yang terdapat dalam kerangka kerja metode Scrum adalah development team atau tim pengembangan. Tim ini terdiri dari para profesional yang melakukan pekerjaan secara langsung untuk menyelesaikan tugas dalam sprint Scrum. Anggota development team sendiri termasuk computer engineer, desainer, penulis, data analyst, dan peran lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek.

    Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Scrum yang berhasil Saya rangkum, kelebihan Scrum antara lain:

    1. Scrum dapat membantu perusahaan Anda dalam menghemat waktu dan biaya (dalam hal ini uang).
    2. Pada metode Scrum, pergerakan pengembangan cutting edge dapat dengan cepat dikodekan dan diuji menggunakan metode ini.
    3. Dengan menggunakan Scrum, Anda dapat mengontrol dan memonitoring aktivitas peningkatan dan penurunan beban pekerjaan yang bisa terjadi kapan saja.
    4. Seperti metodologi agile pada umumnya, Scrum merupakan metode interaktif yang membutuhkan feedback secara berkelanjutan dari user atau pengguna.
    5. Dengan adanya short sprint dan constant feedback, Scrum dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan yang terjadi.
    6. Dengan adanya daily scrum meeting, memungkinan Scrum untuk mengukur produktvitas individu, hal ini mengarah pada peningkatan produktivitas dari setiap anggota tim.
    7. Dengan Scrum, setiap ada masalah yang timbul dapat di identifikasi dengan baik pada pertemuan harian dan oleh karena itu setiap masalah dapat di selesaikan dengan cepat.
    8. Dengan menggunakan metode Scrum, Anda dapat dengan mudah untuk mengirim produk berkualitas sesuai dengan waktunya. Scrum dapat bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman. 

Artikel Terkait :