• Indikator Kinerja Universitas, Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif

    By Duta Academy  19 Juni 2024 Artikel  227
    image

    Kelas yang kolaboratif dan partisipatif merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Metode ini tidak hanya mengandalkan ceramah satu arah dari dosen, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam diskusi, pemecahan masalah, dan proyek kelompok. Berikut adalah pembahasan mengenai cakupan dan kriteria metode pembelajaran serta evaluasi dalam kelas yang kolaboratif dan partisipatif.

    1. Cakupan

    1.1 Definisi Prodi S1

    1.1.1 Program Studi Sarjana

    Program studi sarjana (S1) merupakan program pendidikan tinggi yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang tertentu. Program ini biasanya berlangsung selama empat tahun dan mencakup berbagai mata kuliah yang relevan dengan disiplin ilmu yang dipilih. Mahasiswa sarjana diharapkan mampu mengembangkan kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi yang efektif.

    1.2 Definisi Prodi D4/D3/D2/D1

    1.2.1 Program Studi Diploma

    Program studi diploma terdiri dari beberapa jenjang, yaitu diploma empat (D4) atau sarjana terapan, diploma tiga (D3), diploma dua (D2), dan diploma satu (D1).

    • Diploma Empat (D4) atau Sarjana Terapan: Program ini setara dengan program sarjana, tetapi lebih menekankan pada aspek praktis dan aplikatif dari suatu bidang studi. Biasanya berlangsung selama empat tahun.
    • Diploma Tiga (D3): Program yang berlangsung selama tiga tahun dan dirancang untuk memberikan keterampilan teknis yang siap diterapkan di dunia kerja.
    • Diploma Dua (D2): Program yang berlangsung selama dua tahun dengan fokus pada keterampilan teknis dasar.
    • Diploma Satu (D1): Program yang berlangsung selama satu tahun dan memberikan keterampilan dasar di bidang tertentu.

    2. Kriteria Metode Pembelajaran

    2.1 Pemecahan Kasus (Case Method)

    2.1.1 Mahasiswa sebagai Protagonis

    Dalam metode pemecahan kasus, mahasiswa berperan sebagai protagonis yang berusaha untuk memecahkan sebuah kasus. Mereka dihadapkan pada situasi nyata atau simulasi yang membutuhkan analisis mendalam dan pengambilan keputusan.

    2.1.2 Analisis Kasus dan Diskusi Kelompok

    Mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun rekomendasi solusi. Proses ini dibantu dengan diskusi kelompok, di mana mahasiswa dapat menguji dan mengembangkan rancangan solusi bersama-sama. Diskusi kelompok memungkinkan pertukaran ide dan perspektif yang beragam, sehingga solusi yang dihasilkan lebih komprehensif.

    2.1.3 Diskusi Kelas Aktif

    Kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas percakapan dilakukan oleh mahasiswa. Dosen berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan melakukan observasi. Ini memungkinkan mahasiswa untuk lebih mandiri dan kritis dalam proses pembelajaran.

    2.2 Proyek Berbasis Tim (Team-Based Project)

    2.2.1 Pembagian Kelompok

    Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari lebih dari satu mahasiswa untuk mengerjakan tugas bersama selama jangka waktu yang lama. Setiap kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan proyek yang diberikan.

    2.2.2 Masalah Asli dan Rencana Kerja

    Kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks, lalu diberikan ruang untuk membuat rencana kerja dan model kolaborasi. Ini melibatkan perencanaan strategis, pembagian tugas, dan koordinasi antar anggota kelompok.

    2.2.3 Presentasi dan Umpan Balik

    Setiap kelompok mempersiapkan presentasi atau karya akhir yang akan ditampilkan kepada dosen, kelas, atau penonton lainnya. Umpan balik yang konstruktif diberikan untuk membantu mahasiswa memperbaiki dan menyempurnakan hasil kerja mereka.

    3. Kriteria Evaluasi

    3.1 Kriteria Evaluasi Nilai Akhir

    3.1.1 Partisipasi dan Presentasi

    Sebanyak 50?ri bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi dalam diskusi kelas (case method) dan/atau presentasi akhir dalam pembelajaran berbasis proyek. Ini menekankan pentingnya keterlibatan aktif dan kontribusi nyata dari setiap mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

    Dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat berguna dalam kehidupan profesional mereka. Metode ini mendorong kerja sama, komunikasi efektif, dan pemikiran kritis, yang semuanya merupakan elemen kunci dalam kesuksesan di dunia kerja.

Artikel Terkait :