• Jenis-Jenis Sertifikasi

    By Duta Academy  05 Agustus 2022 Berita  590
    image

    Apa Itu Sertifikasi Profesi

    Sertifikasi profesi adalah persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama.

    Tujuan Sertifikasi Profesi

    Tujuan sertifikasi profesi adalah untuk memastikan dan memelihara kompetensi yang telah dimiliki melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja dan pengalaman kerja. Karena dalam dunia kerja kompetensi harus dipelihara terus menerus.

    Siapa Yang Berwenang Memberikan Sertifikasi?

    Yang berhak memberikan sertifikasi dalam bidang profesi adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Untuk menjamin kredibilitas dan konsistensinya LSP harus dilisensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

    5 Jenis Skema Sertifikasi Profesi

    1. Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI)

    Merupakan sertifikasi profesi berdasarkan kualifikasi nasional suatu negara. Di Indonesia BNSP menerapkan 9 level sertifikasi pada setiap profesi. Sertifikasi jenis ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah fungsi, misalnya pelatihan, pengawasan, dll.

    Sertifikasi profesi ini sekaligus juga menjadi satu ukuran bagi seorang karyawan mengenai tingkat kompetensinya secara nasional sekaligus pada pasar kerja internasional.

    1. Kualifikasi Okupasi Nasional

    Sertifikasi ini menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki sebuah jabatan, misalnya mekanik, storeman, dll. Walaupun berasal dari industri yang berbeda, standar kompetensi seseorang yang memegang sebuah jabatan bisa diukur, misalkan seorang sales pada sebuah perusahaan alat berat dan sales pada bisnis properti.

    1. Klaster/Paket

    Sertifikasi profesi jenis ini merupakan penjabaran yang lebih detil dari Skema Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional di atas. Jenis sertifikasi ini menekanakan pada kompetensi seseorang pada suatu industri yang spesifik. Misalnya, seorang Service Advisor pada sebuah bengkel mobil. Setelah melalui assesment, ia bisa mengetahui tingkat kompetensinya sebagai seorang Service Advisor di perusahaan dealer otomatif.

    1. Unit Kompetensi

    Sertifikasi jenis ini mirip seperti standar kompetensi yang diterapkan berbagai perusahaan untuk suatu kompetensi tertentu. Misalkan seorang senior mekanik di sebuah perusahaan alat berat perlu memiliki kompetensi untuk melakukan daily maintenance sebuah unit alat berat, melakukan service berkala, maupun melakukan troubleshooting, disamping mampu mengoperasikan alat berat untuk keperluan maintenance.

    Bila assesment yang dilakukan sebuah perusahaan hanya mengukur kemampuan seorang karyawan sesuai dengan produk dan sistem yang berlaku di situ, dengan Skema Sertifikasi Profesi Unit Kompetensi, seorang senior technician bisa mengetahui tingkat kemampuannya dalam melakukan daily maintenance, dll pada alat yang dibidanginya.

    1. Skema Sertifikasi Profisiensi

    Berbeda dengan keempat jenis sertifikasi di atas yang menekankan pada kemampuan dasar seseorang, pada jenis Sertifikasi Okupansi, seseorang diukur berdasarkan tingkat keahliannya pada sebuah bidang yang spesifik dan industri yang spesifik. Misalkan seorang Programmer di sebuah perusahaan, seberapa tingkat kompetensi yang dimilikinya.

    Kriteria yang ditetapkan pada uji kompetensi yang dilakukan pun berbeda dengan keempat jenis sertfikasi sebelumnya. Untuk sertifikasi jenis ini ukurannya bisa serupa dengan basic, intermediate atau advance.

Artikel Terkait :